Senin, 13 Desember 2010

11 mitos tentang kesehatan


Mitos #1:
Nggak makan bikin langsing.
Yang betul: Skipping(lompat tali) memang bikin langsing, tapi skipping alias melewatkan waktu makan jelas nggak. Kalau tubuh kita kekurangan makanan, tubuh akan mengubah setelan-nya yaitu memperlambat metabolismenya. Kalau kamu makan, tubuh akan menyetok lebih banyak lemak untuk menormalkan setelan metabolism yang memakan waktu lebih lama. Dengan kata lain, lemak bakal menimbun dan kalau sudah banyak, lebih susah lagi membakarnya.

Lebih baik: Makan dengan teratur dan tepat waktu! Jangan sampai mengabaikan rasa lapar, kecuali sedang puasa. Jangan lewatkan juga sarapan lho, karena saat itulah tubuh kita langsung bekerja membakar lemak biar langsing dan bugar!


Mitos #2
Kafein mempercepat metabolisme.
Yang betul: Kafein bersifat diuretik. Artinya, kamu bakalan lebih sering pipis dan hanya faktor itulah yang akan membuatmu merasa lebih ringan. Penelitian menunjukan minum sampai 6 cangkir kopi sehari pun nggak bakal mebuat tubuh mu ngebut menjalankan metabolisme-nya tuh. Kalaupun iya, turunnya pasti sedikit banget. Terlalu banyak mengonsumsi makanan/minuman berkafein tinggi justru akan membuat tubuhmu bergetar, membuat perasaan nggak menentu, detak jantung lebih cepat dan membuat mata melek terus. Belum lagi keropos pada tulang dan gigi.

Lebih baik: Lebih sedikit minum kopi, lebih baik. Lebih baik lagi, ganti kopi dengan teh herbal seperti wedang jahe.

Mitos #3
Makan larut malam bikin gemuk.
Yang betul: Dulu kita mengira system pencernaan kita bakal tutup warung saat kita istirahat malam alias tidur. Makanya, kita mengira kalau makan di waktu malam bakal bikin body lebih melar. Tapi, menurut penelitian, pencernaan kita bekerja nggak kenal waktu tutup, dan tetap mencerna makanan walaupun kita tidur. Maslahnya, pencernaan kan juga butuh istirahat . Kebiasaan ngemil malam-malam ini harus dihentikan karena lama-lama pencernaan kita bisa aus alias rusak.
Lebih baik: Majukan makan malam agar tubuh kita punya waktu lebih banyak untuk mencerna sebelum kita tidur. Biar malamnya nggak terlalu banyak makan, perbanyak makan di waktu siang.
  

Mitos #4
Pola makan vegetarian sehat banget lho.
Yang betul: Asumsi ini jelas nggak sepenuhnya benar. Pola makan vegetarian memang terkesan bersih, lebih bermoral (kan, gak membunuh binatang) dan lebih sehat. Tapi betul nggak sih begitu? Kalau kamlu kenal seorang vegetarian yang merokok, ngopi, dan doyan banget mie instan, hidupnya jelas gak sehat.
Lebih baik: Kalau kamu berencana menjadi vegetarian (atau mau coba-coba dulu) perbanyak ilmu gizi dulu. Soalnya, kalsium, zat besi, vitamin B12 dan protein lebih banyak dikandung hewan. Pola makan vegetarian yang seimbang memang ampuh mengurangi lemak dalam tubuh, mengurangi resiko penyakit jantung, beberapa jenis kanker dan menambah energy. Tapi kalau baru mau mencoba, lebih baik mulailah dengan perlahan-lahan.
  

Mitos #5
Lemak berdampak nggak baik buat tubuh.
Yang betul: Lemak memang bikin paha tambah lebar, menyumbat aliran darah dan biang kerok penyakit modern. Well, itu memang yang kita tahu sebagian. Para ahli rupanya telah menggolongkan lemak menjadi dua. Yang jahat lebih banyak ditemukan pada keju, gorengan, daging merah (sapi, babi, dll), mentega, krim, mayones dan makanan olahan. Sementara yang baik, yang sangat dibtuhkan tubuh kita, dikandung oleh ikan, alpukat, minyak zaitun mentah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan beberapa minyak esensial. Lemak yang baik inilah yang memberikan energy, mencegah radang, melindungi saraf, mengencerkan darah, menyehatkan rambut dan kulit, mengurangi timbunan lemak dan mencegah banyak penyakit.
Lebih baik: Kurangi makan lemak jahat dan perbanyak makan lemak baik.

Mitos #6
Makanan ber-label ‘bebas lemak’ bisa dimakan sebanyak-banyaknya.
Yang betul: makanan rendah lemak sebetulnya lebih banyak mengandung gula supaya rasanya lebih oke. Itu artinya, semakin sering kita mengonsumsi makanan ber-label rendah lemak atau bebas lemak, justru kita menimbun lebih banyak gula lagi. Ujung-ujungnya, kita masih akan gendut juga.
Lebih baik: Kita sudah mengetahui kalau lemak baik akan membantu tubuh mencerna makanan. Lemak ini juga membantu pencernaan memproduksi hormone cholecystoknin yang memberi tahu otak kalau kita sudah kenyang. Jadi, jangan takut makan lemak baik.


Mitos #7
Merokok bikin kurus.
Yang betul: Merokok memang mendorong metabolisme tubuh agar lebih keras bekerja (artinya pembakaran lebih cepat), tapi juga bisa membunuh lebih cepat. Dalam waktu setengah jam setelah menyulut rokok, jumlah nikotin akan menurun  dan memicu tubuh untuk memperlambat metabolisme-nya. Umumnya, perokok akan kehilangan berat badan sebanyak 1,5 sampai 2,3 kg. Tapi kamu bisa juga menghilangkan berat badan dengan makanan bergizi dan olahraga yang baik.
Lebih baik: Berhenti merokok. Pola makan yang baik dan olahraga justru lebih ampuh membuat kamu tetap langsing.


Mitos #8
Makan coklat bikin jerawat.
Yang betul: Penyebab jerawat banyak banget dan salah satu biang keladi yang dituding adalah coklat. Yang jelas, hormon pertumbuhan lagi giat-giatnya berproduksi di waktu masa remaja. Kalau kamu cenderung berjerawat, lebih baik memang mengurangi makan coklat karena lemaknya memang termasuk tinggi.

Lebih baik: Sesekali makan coklat sih wajar. Asalkan, kamu juga rajin merawat kebersihan kulit wajah. Kalau kamu gemar makan coklat, hindari makanan berlemak tinggidan gula lainnya seperti biscuit, permen dan kue.

 Mitos #9
Sehabis makan nasi, paling seger makan buah.
Yang betul: makan buah diakhir makan besar justru membuat tubuh agak sulit mencerna makanan besar tadi. Karena, buah akan lebih dahulu dicerna. Karena harus mengantri itulah makanan tadi akan membusuk dan menyebabkan perut kita kembung. Akibatnya, jadi sering buang angin.
Lebih baik: Makan buah 30 menit sebelum makan besar atau sejam atau dua jam setelahnya.

Mitos #10
Roti dan nasi bikin gemuk.
Yang betul: Semua ahli gizi setuju penyebab kegemukan adalah energy yang masuk (makanan) nggak sebanding dengan energy yang keluar (kegiatan). Masalahnya, roti dan nasi adalah makanan pokok yang mengandung banyak karbohidrat. Dalam jumlah besar, karbohidrat membuat kita nyaman karena kenyang sekaligus mampu meningkatkan hormon serotonin yang menyebabkan kita merasa tenang. Tapi dalam jumlah lebih besar (missal, makan kelebihan porsi), karbohidrat dapat menyebabkan kita kelebihan berat badan. Apalagi kalau malas bergerak. Tentu saja karbohidrat diperlukan tubuh. Tapi seberapa sih yang sebetulnya kita perlukan?
Lebih baik: kurangi makan nasi atau roti sepanjang hari. Kalau siang kita sudah makan nasi ataupun roti, malamnya cukup sayuran saja dengan lauk  lainnya. Atau dibalik juga boleh.

Mitos #11
Permen karet untuk mengusir BM (bau mulut).
Yang betul: bayangkan kalau didalam mulutmu adalah sebuah kota dan di bawah tenggorokan adalah tempat tinggal bakteri tanpa oksigen yang cukup. Tugas mereka adalah membantu menghancurkan partikel protein. Pada saat mereka menjalankannya, bakteri ini melepaskan uap sulfur . jumlah sulur ini bakal lebih hebat lagi apalagi yang dikonsumsi adalah kopi, susu, dan produknya, antibiotic dan beberapa macam obat, dan jika si pemilik mulut sedang dehidrasi (haus akut) atau sedang sakit. Sulfur inilah salah satu penyebab terbesar BM (bau mulut). Permen karet memang bisa membantu dengan meningkatkan jumlah air liur yang mengandung banyak oksigen. Air liur inilah yang akan membersihkan uap-uap liur tersebut. Tapi gula yang terkandung dalam permen karet justru sering memperparah BM. Penyebab BM lainnya adalah kembung perut, kebersihan mulut yang nggak terjaga dan pencernaan yang buruk serta infeksi mulut dan gigi.

Lebih baik: perbanyak makan serat (sayur dan buah) agar system pencernan kita tetap sehat, sikat gigi dengan teratur (min, 2 kali sehari) dan jangan lupa minum air putih banyak-banyak!


Sumber: tabloid Gaul  

0 comments:

Posting Komentar

 

My YM

Counter

Aquarium

Pagerank

Powered by  MyPagerank.Net
Iwan Blog Copyright © 2010 Blogger Template Sponsored by Trip and Travel Guide